Tag Archives: GenerasiEmas

Situasi Terkini: Anak Putus Sekolah per Agustus 2025

Pada Agustus 2025, jumlah anak putus sekolah di Indonesia masih menjadi perhatian besar. Data terbaru menunjukkan ada sekitar 975 ribu anak yang memutuskan berhenti sekolah, dari total 3,9 juta anak usia sekolah yang tidak sedang bersekolah. Dari jumlah tersebut, sekitar 25 persen di antaranya tergolong putus sekolah.

Selain itu, Kementerian Sosial juga mencatat slot777 online login bahwa terdapat lebih dari 4 juta anak yang tidak sekolah, putus sekolah, atau belum bersekolah di seluruh wilayah Indonesia. Angka ini memperlihatkan bahwa meskipun berbagai program pemerintah sudah dijalankan, tantangan pendidikan masih cukup besar.

Persentase Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Jika dilihat menurut jenjang pendidikan, kecenderungan anak putus sekolah semakin tinggi pada tingkat yang lebih lanjut.

  • SD: 0,67%

  • SMP: 6,93%

  • SMA/SMK: 21,61%

Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin besar risiko anak untuk putus sekolah, terutama di tingkat menengah atas.

Kondisi pada Jenjang Menengah dan Kejuruan

Angka putus sekolah yang cukup signifikan ditemukan pada jenjang SMK. Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah siswa yang putus sekolah pada tahun ajaran 2024/2025 tercatat:

  • SD: 38.540 siswa

  • SMP: 12.210 siswa

  • SMA: 6.716 siswa

  • SMK: 9.391 siswa

Meskipun secara persentase tampak kecil, jumlah absolut anak yang berhenti di tingkat menengah atas sangat memprihatinkan, terutama di SMK yang memiliki tingkat kerentanan tertinggi.

Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah

1. Faktor Ekonomi

Masalah biaya pendidikan masih menjadi penyebab utama. Banyak keluarga yang kesulitan membiayai kebutuhan sekolah anak, termasuk seragam, transportasi, maupun keperluan sehari-hari.

2. Akses dan Jarak Sekolah

Anak-anak yang tinggal di daerah terpencil seringkali menghadapi jarak yang jauh ke sekolah. Kondisi geografis dan minimnya transportasi membuat mereka lebih rentan untuk berhenti sekolah.

3. Adaptasi Sosial dan Sistem Asrama

Program sekolah berasrama yang ditawarkan pemerintah sebagai solusi terkadang menimbulkan tantangan baru. Tidak semua anak mampu menyesuaikan diri dengan pola hidup asrama, sehingga sebagian memilih mengundurkan diri.

4. Motivasi dan Lingkungan

Pada jenjang SMP dan SMA, banyak anak menghadapi masalah motivasi, pergaulan, hingga tekanan sosial. Faktor ini kerap menjadi alasan anak tidak melanjutkan pendidikan.

Tren Historis

Jika melihat data beberapa tahun terakhir, angka putus sekolah memang sempat mengalami penurunan berkat adanya program Wajib Belajar 12 Tahun, BOS, dan PIP. Namun pada 2023–2025, terjadi sedikit kenaikan di tingkat SD dan SMP, meskipun SMA/SMK menunjukkan tren penurunan.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Perluasan Beasiswa dan Bantuan Pendidikan

Program bantuan harus lebih merata, terutama bagi keluarga miskin di daerah terpencil.

Pembangunan Infrastruktur Pendidikan

Sekolah harus lebih mudah dijangkau, dengan fasilitas memadai agar anak tidak kesulitan mengakses pendidikan.

Pendampingan Adaptasi Sosial

Untuk anak-anak yang bersekolah di asrama, pendampingan psikologis dan sosial perlu diperkuat agar mereka bisa menyesuaikan diri.

Pemanfaatan Teknologi

Pembelajaran jarak jauh atau blended learning bisa menjadi solusi, terutama untuk daerah yang sulit dijangkau.

Per Agustus 2025, persoalan anak putus sekolah di Indonesia masih cukup serius. Dengan lebih dari 4 juta anak tidak bersekolah, masalah ini bukan hanya tantangan pendidikan, melainkan juga sosial dan ekonomi. Pemerintah, masyarakat, dan dunia pendidikan perlu berkolaborasi lebih erat agar generasi muda tidak kehilangan hak mereka untuk menempuh pendidikan.