Masuk sekolah seharusnya bonus slot menjadi pengalaman baru yang menyenangkan bagi anak-anak. Namun, di banyak kasus, justru momen ini berubah menjadi beban berat karena tekanan berlebihan dari orang tua. Harapan tinggi, tuntutan disiplin, dan perbandingan dengan anak lain membuat sekolah terasa seperti ajang uji mental, bukan tempat belajar dan tumbuh. Sayangnya, banyak orang tua tanpa sadar menanamkan tekanan ini sejak hari pertama.
Saat Ambisi Orang Tua Mengalahkan Kebutuhan Anak
Tak sedikit orang tua yang menjadikan prestasi akademik sebagai ukuran utama kesuksesan anak. Padahal, di tahap awal pendidikan, anak sedang beradaptasi dengan lingkungan baru, belajar bersosialisasi, dan mengenal struktur belajar yang berbeda dari rumah. Ketika orang tua terlalu menekankan nilai, ranking, atau harus langsung “menonjol,” anak bisa merasa takut, cemas, bahkan trauma terhadap sekolah.
Baca juga: Fakta Mengejutkan! Tekanan dari Rumah Bisa Ganggu Prestasi Anak di Sekolah
Yang dibutuhkan anak di masa transisi ini bukan tuntutan, melainkan dukungan emosional. Sayangnya, banyak orang tua justru lebih sibuk membanggakan perkembangan anak ke orang lain daripada memahami kebutuhan psikologis anak sendiri. Akibatnya, anak belajar bahwa kasih sayang bersyarat, tergantung pada prestasi yang mereka capai.
-
Anak butuh waktu untuk menyesuaikan diri, bukan langsung menjadi “juara kelas.”
-
Tekanan berlebihan bisa mengikis rasa percaya diri dan minat belajar anak.
-
Perbandingan dengan anak lain hanya akan menciptakan rasa tidak aman dan kecemasan sosial.
-
Orang tua sebaiknya fokus pada proses belajar, bukan hasil semata.
-
Komunikasi terbuka dan empati jauh lebih penting daripada target nilai akademik.
Anak yang baru mulai sekolah bukan sedang ikut lomba, melainkan sedang menjalani fase awal tumbuh kembang yang penting. Bila sejak awal mereka sudah ditekan secara mental, maka yang terbentuk bukan kecerdasan, tapi luka batin. Sudah saatnya orang tua berhenti menjadikan sekolah sebagai panggung ambisi pribadi dan mulai melihatnya dari sudut pandang anak.